Gambar 1. Mekanisme cara pertama.
Gambar 2. Mekanisme sekaligus line release.
Mekanisme baru ini saya buat dengan menggunakan stainless (316), dengan ketebalan 6.2 mm.
Perlakuan pertama yang dilakukan adalah mengukur diameter spearshaft, untuk mendapatkan posisi lubang/kedudukan mekanisme pada kayu. Kali ini kita akan membuat posisi spearshaft terpendam dari permukaan. Lihat perbadaan antara Gambar 3 dan Gambar 4.
Gambar 3. Mekanisme yang lama dengan line release dibawah.
Gambar 4. Trigger mekanisme yang baru tenggelam dari permukaan kayu.
Pertama-tama ukur diameter spearshaft (saya menggunakan spearshaft ukuran 6 mm). Kemudian sejajarkan dengan siku kayu (Gambar 5).
Gambar 5. Posisi arm sejajar siku kayu.
Setelah disejajarkan, posisikan mekanisme untuk mendapatkan titik lubang as mekanisme di barel (Gambar 6)
Gambar 6. Posisikan mekanisme pada spearshaft.
Setelah diposisikan dan menandai lubang as, kemudian melubangi kayu pada tanda tersebut. Ketika memposisikan, kita harus mengatur posisi trigger ketika ditekan, posisinya 90o dengan kayu, hal ini dimaksudkan untuk mengatur posisi tangkai kemudian. Jika pengaturan posisi trigger tidak dilakukan dengan baik, dapat mengakibatkan jarak antara tangkai dengan trigger, terlalu jauh jangkauannya oleh jari telunjuk kita, atau dapat pula terlalu dekat sehingga mekanisme masih terkait dengan spearshaft ketika trigger ditekan.
Selanjutnya membuat Route, dengan Router. Saya menggunakan router tip berjenis Round dengan ukuran 8 mm. Sebelum melakukannya, kita harus menseting router agar router tip berada ditengah-tengah kayu (Gambar 7).
Yang harus diperhatikan sebelum melakukan routing :
Seting router tip dengan kedalaman 7 mm (karena diameter shaft 6 mm, dan 1 mm untuk open tract).
Setelah routing selesai, kemudian melubangi kayu untuk mekanisme (Gambar 8).
Gambar 8. Lubang as mekanisme (mekanisme yang pertama ada 3 lubang as mekanisme).
Setelah selesai melubangi, kemudian membuat celah untuk mekanisme. Pembuatan celah ini dapat menggunakan router atau juga di pahat, tergantung peralatan yang kita miliki. Disusul kemudian membuat celah untuk tangkai speargun. Untuk membuat celah ini, tentu saja kita harus mempersiapkan tangkai supergun terlebih dahulu agar ukuran celah dapat disesuaikan.
Gambar 9. Celah mekanisme.
Gambar 10. Celah tangkai.
Selanjutnya membuat muzzle. Saya menggunakan stainless dengan ketebalan 2 mm. Celah ini nantinya sebagai alur tali untuk mengunci shaft (Gambar 11).
Gambar 11. Celah tali/lanyard.
Kini kita membuat lubang untuk posisi karet/band. Kita dapat menggunakan router atau jig saw. Pertama kita lubangi terlebih dahulu kedua ujung menggunakan bor, selanjutnya dari lubang tersebut kita routing atau kita gergaji menggunakan jig saw.
Gambar 12a. Lubangi dengan bor sesuai ukuran karet.
Gambar 12b. Celah karet dibuat menggunakan gergaji atau menggunakan router.
Sampai pada tahap ini, yang telah kita kita lakukan terhadap kayu adalah :
- Membuat lubang mekanisme.
- Membuat route/jalur shaft.
- Membuat celah untuk mekanisme.
- Membuat celah untuk tangkai (tangkai dipasang paling akhir).
- Membuat muzzle.
- Membuat lubang karet/band.
Setelah itu kita siapkan muzzle. Pengkait ini mengikuti desain Riffle, dengan plat stainless 2 mm (Gambar 13) yang kita beri sedikit alur (Gambar 11).
Kemudian kita membuat penyangkut tali untuk floating (Gambar 15).
Gambar 15a. Penyangkut tali floating.
Tangkai speargun juga dapat kita lengkapi dengan swivel, mengingat pengalaman saya ketika menombak ikan, saya melepaskan speargun dari genggaman ketika melapaskan ikan dari shaft, alhasil speargun mengambang jauh dari posisi saya mendapatkan ikan. Swivel ini digunakan untuk mengikat floating, sehingga ketika lepas dari genggalam kita, tidak hilang tenggelam atau mengapung entah kemana. Terakhir adalah membuat penutup atas mekanisme (Gambar 15b).
Gambar 15b. tutup mekanisme.
Spearshaf
Gambar 16. speartips prong dan rock point.
Dua jenis shaft tip ini saya pakai sesuai dengan situasi, untuk ikan yang berada pada daerah berpasir saya menggunakan shaft tip berkembang, sedangkan untuk daerah berkarang saya gunakan yang tunggal/rock point.
Gambar 17. Spearshaft ber-ulir agar dapat dipasangkan dengan jenis sprong.
Finising
Haluskan semua permukaan kayu, kemudian pasang tangkai speargun. Tutupi dengan wood filler atau Impra (sesuai jenis kayu) terutama pada bagian-bagian kayu yang cacat, kemudian plitur (tipe sesuai selera). Pelapisan dengan wood filler agar plitur tidak meresap ke pori-pori kayu, sehingga mudah luntur dan juga mengisi celah/pori-pori kayu. Setelah di plitur, amplas kembali dengan amplas ukuran 400 dengan cara pengamplasan dilakukan pada air (jangan ditekan ketika mengamplas), kemudian keringkan dan plitur kembali. Untuk mengkilap dapat menggunakan varnish tung oil, melamic, dll.
Pemasangan
- Masukan spearshaft pada celah
- Tarik mekanisme line release kebelakang agar spearshaft terkait (Gambar 18).
- Perhatikan posisi line release (Gabar 19).
- Kunci spearshaft pada muzzle (Gambar 20).
- Gulung tali pada mekanisme line release (Gambar 21 dan Gambar 22).
Gambar 18. Menarik mekanisme line release.
Gambar 19. Mekanisme line release.
Gambar 20. Pengkait gulungan tali/lanyard.